Dinas Kesehatan Kota Metro melalui Bidang Kesehatan Masyarakat menggelar orientasi pelayanan kesehatan lanjut usia, di hadiri kepala puskesmas dan bagi penangung jawab program lansia di seluruh puskesmas Kota Metro bertempat di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kota Metro, Rabu,07/02/2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr. Eko Hendro Saputra,ST.,MKes, dalam hal ini di wakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diah Meirawati,SKM.,MKes
menyampaikan sejak tahun 2021, Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population). Sekitar 1 dari 10 penduduk adalah lansia.
Fenomena ageing population bisa menjadi bonus demografi kedua, yaitu ketika proporsi lansia semakin banyak, tetapi masih produktif dan dapat memberikan sumbangan bagi perekonomian negara. Akan tetapi, lansia dapat menjadi tantangan pembangunan ketika tidak produktif dan menjadi bagian dari penduduk rentan,” ujar Meira, kepada
promkes metro kota go.id , di sela-sela acara tersebut.

Diah Meira juga mengatakan penyakit terbanyak pada Lansia adalah penyakit tidak menular (PTM) antara lain hipertensi, osteoarthritis, masalah gigi dan mulut, penyakit paru obstruktif kronik dan diabetes mellitus hal inilah yang menjadi dasar diadakanya pertemuan ini.
Bahwa Penanganan kasus penyakit di sebutkan di atas tidaklah mudah karena penyakit pada Lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis, multi diagnosis, yang penanganannya membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi, Karena itu butuh strategi pembangunan bidang kesehatan lebih mengutamakan promotif dan preventif dengan dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, termasuk dalam hal kesehatan Lansia.

Diah Meira juga mengatakan bahwa Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini, setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya, dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal, Lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan Lansia bukan hanya sebagai orang yang dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai.

Konsep dasar pelayanan atau program kesehatan lansia adalah diharapkan lansia yang sehat tetap sehat dengan mengoptimalkan fungsi fisik, mental, kognitif dan spiritual, melalui upaya promotif dan preventif, termasuk kegiatan pemberdayaan lansia,” ungkapnya.
Diharapkan kedepan lansia yang sehat harus diberdayakan Salah satu upaya untuk memberdayakan Lansia di masyarakat adalah melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Lansia Melalui Kelompok ini, Lansia dapat melakukan kegiatan yang dapat membuat mereka tetap aktif, antara lain: berperan sebagai kader di Kelompok Lansia,melakukan senam Lansia, memasak bersama, termasuk membuat kerajinan tangan yang selain berperan sebagai penyaluran hobi juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif “ujar Diah Meira”
Kontributor Liputan : Promkes_Metro/E.L