berita ini tayang di promkes.metrokota.go.id
Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan Kota Metro memperingati hari gizi nasional ke 64, salah satu rangkaian kegiatan nya adalah pemberian makanan bergizi untuk balita berat badan kurang,di Posyandu Melati 1 dan Posyandu Mawar Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat wilayah Kerja Puskesmas Ganjar Agung, Senin,29/01/2024
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Dr.Eko Hendro Saputra,ST.,MKes mengatakan dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional ke 64, banyak rangkaian kegiatan yang di gelar antara lain yang sudah di laksanakan yaitu kegiatan aksi bergizi (Siswi Minum Tablet Tambah Darah) di sekolah serentak se-Kota Metro, kegiatan Roudshow Mews Integrated Jama Pai di seluruh Fasyankes Se-Kota Metro, Kegiatan Edukasi Lunch Program Upayakan Makanan Bergizi Seimbang untuk Pesantren Se-Kota Metro dan puncak peringatan hari gizi nasional yakni Kegiatan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) untuk balita berat badan kurang.

Eko Hendro juga menjelaskan bahwa permasalah Stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab bagi kader posyandu yang setiap hari bertugas memantau gizi anak dan ibu hamil, namun menjadi tanggung jawab seluruh pihak demi mewujudkan generasi emas 2045.

Eko Hendro juga menyampaikan dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi para Ahli Gizi di Kota Metro dan semua stakeholder untuk bersama-sama dalam upaya pembangunan gizi masyarakat, guna mewujudkan masyarakat Kota Metro yang sehat dan berprestasi.
“Saya menyambut gembira dan mengucapkan Selamat Hari Gizi Nasional Ke-64 Tahun 2024
” Besar harapan saya, ke depan khususnya Ahli Gizi di Kota Metro dengan lintas sektor, profesi, dan semua mitra pembangunan lainnya dapat bersama-sama untuk membangun gizi masyarakat menuju masyarakat Kota Metro yang sehat dan berprestasi,” imbuhnya.

Eko Hendro mengutarakan bahwa arah pembangunan kesehatan juga harus menitikberatkan pada upaya promotif preventif, yang dapat memberikan dampak yang lebih luas dan efisien dari sisi ekonomi. Peningkatan gizi masyarakat akan menjadi komponen utama sekaligus investasi pembangunan kesehatan masyarakat berkualitas tersebut.
“Perbaikan gizi masyarakat yang difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan usia remaja, menjadi komponen utama pembangunan kesehatan berkelanjutan, sebagai investasi dalam pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Permasalahan kesehatan dan gizi remaja akan mempengaruhi kualitas hidup pada usia produktif dan usia selanjutnya,” terangnya.
Kontributor Liputan : Promkes_MetroKota/E.L