Pemerintah Kota Metro telah berhasil melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang digelar secara serentak se – Kota Metro sejak 23 Juli sampa 10 Agustus 2024
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, ST., M.Kes mengatakan pelaksanaan putaran I Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Metro telah mencapai target 95 persen, Hal ini disampaikan pada Minggu,11/08/2024.

Sementara itu cakupan PIN polio sendiri memang harusnya berada di angka 95 persen, agar kekebalan individu dan kekebalan kelompok (herd Immunity) dapat terbentuk,”
Dalam awal pelaksanaan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio sendiri, Eko Hendro mengatakan pihaknya memiliki kendala pada penjaringan sasaran di Tingkat RT RW, ada orang tua sasaran yang enggan untuk mengunjungi POS PIN.
“Alhamdulillah Untuk kendala ini telah ter atasi oleh “Terobosan Terbaru Gerakan Serentak Kunjungan Rumah” yang dilaksanakan mulai tanggal 05 Agustus 2024 oleh Pemerintah Kota Metro, dalam kegiatan tersebut kader serta tenaga Kesehatan juga melaksanakan sweeping untuk mencari sasaran yang belum mendapatkan vaksin Polio nOPV2,” katanya.
Selanjutnya PIN Polio akan dilaksanakan dua putaran. Di mana setiap sasaran harus mendapatkan 2 kali Vaksin Polio nOPV2, Oleh sebab itu, Dinkes Kota Metro menghimbau kepada seluruh orang tua yang memiliki anak usia 0-7 Tahun, untuk membawa anaknya ke POS PIN terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio.
“Dan anak-anak yang telah mendapatkan Imunisasi Polio putaran 1, untuk kembali datang ke POS PIN terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio kembali di putaran kedua mulai senin tanggal 12 Agustus 2024, agar kekebalan terhadap virus polio type 2 benar-benar dapat terbentuk dengan sempurna,” ungkap Eko Hendro”

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga saat ini masih menerima laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio pada sejumlah wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Sejak 2022 hingga 2024 telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe dua, dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe satu.
Kasus-kasus ini tersebar di delapan provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten, “ungkap Eko Hendro”
Kontributor Liputan_PromkesDinkesMetro/E.L