Metro Utara – Puskesmas Banjarsari kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal BRILiaN (YBM BRILiaN), sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 458 Tahun 2024 yang mengelola zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan, puskesmas ini menggelar Orientasi dan Pelatihan Kader Pencegahan Stunting di Posyandu Nusa Indah, Kelurahan Banjarsari, Jumat (26/09/2025).
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana peningkatan kapasitas kader, tetapi juga menjadi wujud nyata pendekatan promotif dan preventif yang kini semakin ditekankan dalam sistem pelayanan kesehatan. Stunting sendiri masih menjadi tantangan serius di Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung. Anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat pertumbuhan fisiknya, tetapi juga berisiko menghadapi masalah perkembangan kognitif yang berdampak pada kualitas SDM di masa depan.
Kepala Puskesmas Banjarsari, dr. Balkis, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas kader posyandu.
“Kader adalah ujung tombak dalam pencegahan stunting di masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan kader memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mendampingi keluarga, khususnya ibu hamil dan balita, dalam memenuhi kebutuhan gizi dan pola asuh yang tepat,” jelasnya.
Pelatihan ini memberikan materi seputar deteksi dini risiko stunting, pemantauan tumbuh kembang, hingga strategi komunikasi efektif dalam menyampaikan pesan gizi. Dengan demikian, kader tidak hanya berperan sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai agen perubahan perilaku di tingkat keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Shera Artina, S.Gz, fasilitator dari YBM BRILiaN, memaparkan bahwa program kolaborasi ini juga melibatkan intervensi gizi langsung melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 90 hari dengan pendekatan Pos Gizi Positif Deviance (PD).
“Sasaran balita dalam program ini berasal dari Kelurahan Banjarsari sebanyak 25 anak dan Kelurahan Purwosari sebanyak 15 anak di Kecamatan Metro Utara. Melalui pendekatan PD, keluarga diajak belajar dari praktik positif yang terbukti berhasil mencegah stunting meski dengan keterbatasan. Intervensi dilakukan tidak hanya melalui PMT, tetapi juga edukasi gizi, pola asuh, demo masak, dan pendampingan langsung di rumah,” terang Shera.
Kegiatan ini turut dihadiri Lurah Banjarsari, Nila Kusumawati, S.IP., M.Si., yang memberikan apresiasi kepada Puskesmas Banjarsari atas konsistensinya dalam menekan angka stunting di wilayah Metro Utara.
“Kehadiran puskesmas dalam mendampingi masyarakat tidak hanya terlihat dari layanan kesehatan formal, tetapi juga dari inovasi lapangan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Upaya ini sejalan dengan target nasional penurunan prevalensi stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Provinsi Lampung tercatat sebesar 15,9 persen, menunjukkan tren perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut masih membutuhkan kerja keras bersama agar bisa mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
Selain fokus pada pencegahan stunting, Puskesmas Banjarsari juga terus mengembangkan layanan promotif dan preventif lain, mulai dari pemeriksaan kesehatan rutin, program gizi seimbang, hingga kampanye pola hidup bersih dan sehat. Sinergi dengan YBM BRILiaN semakin memperkuat daya jangkau program, terutama melalui dukungan pendanaan sosial keagamaan yang dapat diarahkan untuk intervensi gizi dan kesehatan masyarakat.
Kegiatan orientasi dan pelatihan kader di Posyandu Nusa Indah menjadi bukti nyata bahwa Puskesmas Banjarsari hadir tidak sekadar sebagai fasilitas kesehatan, melainkan mitra strategis masyarakat dalam membangun generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas. Dengan langkah konsisten, kolaborasi lintas sektor, serta dukungan penuh dari masyarakat, Puskesmas Banjarsari optimistis dapat menjadi teladan dalam upaya pencegahan stunting di Kota Metro.
Kontributor Liputan: Promkes Metro /Eci Lindasari SKM


