Rabu, 10 September 2025, Puskesmas Banjarsari mengadakan kegiatan penilaian keterampilan kader posyandu di Posyandu Dewi Sri, Kelurahan Banjarsari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kader posyandu memahami dan menguasai 25 keterampilan dasar yang berkaitan dengan kesehatan ibu, bayi, balita, usia sekolah, remaja, hingga lansia.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Banjarsari, dr. Balkis, yang membuka acara tersebut dan menyampaikan pentingnya keterampilan kader posyandu dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam sambutannya, dr. Balkis menekankan bahwa penilaian keterampilan ini sangat vital untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat berkualitas dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan layanan kepada masyarakat, khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, serta lansia. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi evaluasi tetapi juga dapat mendorong kader untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan posyandu,” ujar dr. Balkis.
Santi Prastianingrum,Amd PKIP yang juga merupakan petugas promosi kesehatan (Promkes) dari Puskesmas Banjarsari, sebagai tim penilai yang memberikan penjelasan tentang pentingnya pengelolaan posyandu yang efektif, menjelaskan bahwa keterampilan kader dalam melakukan pencatatan, pelaporan, serta komunikasi efektif adalah aspek yang sangat penting. “Sebagai kader posyandu, ibu kader harus tahu betul tentang cara mengelola posyandu dengan baik. Ini termasuk mengerti tentang paket layanan posyandu, bagaimana melakukan pencatatan dan pelaporan yang benar, serta bagaimana cara melakukan komunikasi yang efektif dengan masyarakat,” kata Santi.
Santi juga menjelaskan tentang pentingnya keterampilan kader dalam melakukan kunjungan rumah untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan anak. “Kader posyandu harus mampu memberikan penyuluhan yang efektif tentang ASI Eksklusif, imunisasi, serta pengukuran berat dan tinggi badan bayi dan balita,” lanjutnya.

Eci Lindasari, SKM, memberikan penjelasan terkait Sebagai bagian dari penilaian, kader posyandu dibagi dalam kategori berdasarkan jumlah tanda kecakapan yang dicapai. Kader Purwa, yang memiliki kecakapan dasar dalam pengelolaan posyandu, bayi dan balita, serta ibu hamil, adalah mereka yang memiliki 17 hingga 16 tanda kecakapan. Sedangkan Kader Madya adalah kader Purwa yang sudah melengkapi kecakapan dalam empat kelompok keterampilan dasar, sementara Kader Utama adalah kader Madya yang sudah melengkapi semua keterampilan dasar posyandu dan kesehatan masyarakat kemudian Eci Linda juga mengungkapkan pentingnya penyuluhan gizi, terutama bagi ibu hamil, balita, serta remaja. “Selain tugas utama kader posyandu dalam memantau perkembangan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan tentang gizi yang tepat juga sangat penting. Salah satu contoh adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil, serta pentingnya ASI eksklusif dan MPASI kaya protein bagi balita,” ujar Eci.
Shera Artina, SGz, sebagai petugas gizi dari Puskesmas Banjarsari, turut menjelaskan tentang pentingnya imunisasi lengkap dan pencegahan penyakit melalui gizi seimbang. “Kader posyandu juga berperan penting dalam memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan melakukan imunisasi rutin sesuai jadwal. Penyuluhan mengenai tanda bahaya selama kehamilan juga merupakan bagian yang tak kalah penting dalam mendukung kesehatan ibu hamil,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Puskesmas Banjarsari berharap dapat memastikan bahwa seluruh kader posyandu memiliki pemahaman yang cukup dan keterampilan yang memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kader yang terampil dan kompeten diharapkan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan anak, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Dengan penilaian dan pelatihan yang berkelanjutan, Puskesmas Banjarsari berkomitmen untuk menciptakan Kota Metro yang lebih sehat, di mana pelayanan kesehatan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan kualitas yang baik.

